Monday, September 19, 2016

Cara Menulis Story board dengan Gampang

Hay sobat sekalian, apa kabar nya nih sobat dunia maya sekalian?? Pastinya dalam keadaan yang sehat selalu ya sobat, nah sobat ,Dalam merencanakan produksi  atau film video, yang kita butuh kan yaitu langkah pertama yang perlu di lakukan ialah dengan membuat storyboard (sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah), agar Anda dapat membuat naskah cerita menjadi lebih hidup dan video tersebut dapat disajikan kepada orang lain. 
Cara Menulis Story board dengan Gampang

Storyboard adalah rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Storyboard biasanya digunakan sebagai contoh adegan film, musik video, produksi televisi, dan lain-lain, dan dapat dibuat secara manual atau menggunakan media digital.  Nah sobat jika ingin mengetahui cara menulis story board sobat sekalian bisa mengikuti cara di bawah ini.. 

Yang pertama nih sobat...

Buatlah daftar kronologi cerita, atau yang biasa disebut juga timeline. 

Membuat parameter mengenai kapan dan di mana cerita akan berlangsung, serta menentukan urutan kejadian cerita yang akan terjadi secara kronologis, merupakan cara terbaik untuk mengatur cerita Sobat sehingga Sobat dapat mulai diadaptasikan ke dalam sebuah video. Jika cerita Sobat tidak memiliki urutan waktu yang sempurna (contohnya: jalan cerita kembali ke masa lalu, jalan cerita "lompat" maju ke masa depan, pergantian perspektif, resolusi jalan cerita berganti, perjalanan waktu, dll.), Anda masih dapat membuat timeline (daftar kronologi) narasi. 

Contohnya yaitu : 

Buatlah urutan adegan utama sesuai dengan urutan cerita yang akan ditampilkan dari awal hingga akhir, karena urutan adegan ini merupakan jalan cerita yang akan ditayangkan pada layar film.
Jika Sobat sudah membuat storyboard untuk sebuah iklan, buatlah adegan yang akan ditampilkan beserta urutannya.

Ingatlah adegan utama dalam cerita Sobat. 
Storyboard dibuat untuk memberitahu penonton inti cerita yang akan dituangkan ke dalam bentuk film. Intinya bukan mencoba untuk menuangkan kembali seluruh rangkaian cerita ke dalam sebuah buku, namun untuk menunjukkan bagian utama yang dapat menarik perhatian penonton. Pikirkan cerita Anda dan pikirkan pula adegan utama mana yang ingin Sobat gambarkan pada storyboard. 
Pilihlah adegan yang menunjukkan jalan cerita dari awal hingga akhir.

Titik balik cerita merupakan hal yang penting untuk ditunjukkan. Dalam beberapa waktu, bisa saja terjadi perubahan jalan cerita sehingga Sobat perlu memasukkannya ke dalam storyboard.
Sobat juga mungkin ingin memberikan perubahan pada latar belakang tempat. Jika cerita dimulai di satu kota dan berpindah ke kota lain, pastikan bahwa hal tersebut sudah jelas tertuang di dalam ilustrasi Sobat.

Jika Anda membuat storyboard untuk sebuah iklan, prosesnya pun tidak akan berbeda: pilihlah gambar utama yang akan merepresentasikan arah film dari awal hingga akhir. Sebagai panduan umum, ingatlah bahwa untuk iklan berdurasi 30 detik, storyboard tidak boleh lebih dari 15 kerangka. Gunakan rata-rata 2 detik untuk setiap kerangka.
Yang kedua nih sobat...

Tentukan seberapa terperinci jalan cerita Sobat. 

Storyboard bisa saja dibuat dengan sangat terperinci, contohnya yaitu dengan memberikan ilustrasi yang menggambarkan setiap cerita. Jika Sobat sedang mempersiapkan film dengan durasi yang panjang, Sobat perlu bekerja keras untuk mendapatkan storyboard yang terperinci. Namun, Sobat bisa saja memotong film tersebut menjadi adegan terpisah dengan masing-masing storyboard. Jika Sobat ingin memotong film tersebut, Sobat perlu membuat representasi terperinci mengenai perkembangan masing-masing adegan yang juga berguna untuk membuat storyboard tetap teratur selama produksi film. 

Yaitu dengan cara :
Jika Anda sedang membuat film dan Sobat ingin memisahkannya adegan-per-adegan, Buatlah shot list (daftar pengambilan gambar). Sobat perlu memikirkan komposisi dan rincian setiap adegan pada shot list yang terlibat dalam proses pembuatan film.

Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Visual yang dibuat tidak perlu berupa hasil karya seni. Berhati-hatilah ketika memilih rincian untuk storyboard Sobat. Sobat pasti tidak ingin membuat penonton terlalu "pusing" saat berusaha menafsirkan ilustrasi Sobat sehingga gagal memahami pesan utama yang Sobat ingin sampaikan.

Storyboard yang baik akan mudah dipahami oleh setiap orang yang melihatnya. Seorang sutradara, juru kamera, pemilih adegan, atau bahkan orang yang mengatur properti mungkin meminta storyboard sebagai referensi, panduan, dan arahan.

Dan yang terakhir yaitu : 

Tulislah deskripsi pada setiap kolom yang akan ditunjukkan. 

Sekarang jika Anda telah menentukan adegan utama yang ingin ditunjukkan, pikirkan bagaimana caranya menggambarkan setiap adegan pada setiap ilustrasi. Lihatlah shot list Anda dan tulislah deskripsi masing-masing bagian terpenting dari setiap adegan. Hal ini akan membantu sobat sekalian menentukan apa yang seharusnya digambarkan pada storyboard sobat. 

Contohnya, 
sobat mungkin ingin setiap adegan kecil menggambarkan percakapan antara dua karakter utama. Apa yang diperlukan untuk menyampaikan gambar ini? Apakah karakter tersebut bertengkar, atau tersenyum, atau bergerak menuju suatu tujuan? Adegan-adegan itu seharusnya ada dalam setiap gambar.
Dan jangan lupa sobat selalu Pikirkan latar belakangnya, karena latar belakang pun penting untuk diperhatikan.

Oke sobat, dari admin mungkin cukup sekian dulu ya bagaimana cara menulis story boardnya? Semoga artikel ini dapat membantu sobat sekalian ya sobat,, dan semoga bermanfaat ya sobat...
Admin ucapkan terimakasih sudah mampir di laman web ini ya sobat..  sampai jumpa lagi sobat di artikel edisi berikutnya.. 
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: